Akhir-akhir
ini banyak sekali kasus bully yang yang beredar di media sosial, kasus
yang sangat viral di kalangan remaja ini sangat perlu di perhatikan secara
khusus bagi kita semua agar tetap selalu menjaga diri kita baik lisan kita
maupun perbuatan kita kepada orang lain.
Kasus
bully yang sering kita jumpai di usia remaja, yang menjadi
korbannya seringkali adalah saudara kita
yang perlu kebutuhan khusus baik secara fisik maupun secara psikologis atau
kejiwaannya malah menjadi target para pelaku.
Sengaja
maupun tak sengaja, baik orang dewasa mau lain yang masih kecil, setiap orang
yang bergaul dengan orang lain pasti memiliki pandangan yang berbeda terhadap
orang lain, entah memiliki kekurangan maupun memiliki kelebihan
sekalipun. Oleh karena itu kita semua harus pintar-pintar menjaga diri dalam
berinteraksi dengan orang lain.
Sedikit
ucapan kita yang membuat hati saudara kita terluka dan menimbulkan kekerasan
itu sudah dinamai dengan hate speech dan sudah tergolong dengan
kekerasan verbal atau lisan kepada orang lain ataupun saudara kita, dan itu
akan sangat membahayakan bagi kita semua apabila kita terjerat dengan kasus
tersebut.
Di
kalangan pondok pesantren kita jarang menemui kasus purunan atau bully
yang dilakukan oleh santri, karena para santri dibekali akhlak yang bagus oleh
para asatidz mereka. Para santri diajarkan pula untuk bertoleransi kepada orang lain agar
santri-santri selalu menghormati
orang lain dan itu semua sudah melekat didalam diri para santri.
Sudah
sewajarnya para santri selalu menerapkan akhlakul karimah dalam
kehidupan sehari-hari pada saat berinteraksi kepada orang lain baik yang seumur
maupun yang lebih tua. Oleh karena itu, pondok pesantren sangat berpengaruh dalam mengurangi
angka kekerasan yang ada di Indonesia ini, sejak dulu maupun sampai sekarang ini.
Tak
heran jika para orang tua lebih mempercayakan putra-putri mereka di pondok
pesantren yang notabenya untuk membimbing kearah yang lebih baik dengan
dibekali ilmu-ilmu agama.
*Bani Idris
Hidayanto, SH (Santri PP. An Nur dan sedang menempuh S2 di UIN Suka)
Post a Comment