FORMAL
Madrasah Formal
Dalam pendidikan formal, Pondok Pesantren An Nur memiliki Madrasah Tsanawiyah ( MTs ), Madrasah Aliyah Umum ( MAU ) dan Madrasah ‘Aliyah Program Keagamaan ( MAPK ). Pola pendidikan di Madrasah ini pada dasarnya sama seperti Madrasah - Madrasah pada umumnya. Dengan fasilitas yang cukup memadai dan status Terakreditasi, para pengelola madrasah terus berjuang guna mencapai tujuan dasar Pondok Pesantren An Nur. Dengan Izin Allah SWT, Madrasah yang kami miliki mampu bersaing dengan lembaga-lembaga pendidikan di luar dan dalam kurun waktu 6 tahun, Madrasah ini mampu mengantongi nilai tertinggi se Yogyakarta sebanyak tiga kali pada Ujian Akhir Nasional dengan nilai yang cukup membanggakan.
Perguruan Tinggi
Disamping telah memiliki lembaga-lembaga pendidikan menengah, Pondok Pesantren An Nur juga sudah memiliki Sekolah Tinggi pertama yang bernaung di bawah Pesantren di Yogyakarta yang resmi dibuka pada tahun 2002 M oleh Menteri Agama RI. Sebagai langkah awal, Sekolah Tinggi Ilmu Al Qur’an membuka dua Prodi yaitu Tafsir Hadits ( Ushuluddin ) dan Pendidikan Agama Islam ( Tarbiyah ). Kemudian pada tahun 2004 M dibuka juga Program Ekstensi dan program ( D1 dan D2 ), dan pada tahun ini akan dibuka jurusan baru yaitu jurusan Ekonomi Syari’ah. STIQ tidak hanya mencetak generasi Intelektual semata tetapi generasi yang berjiwa Al Qur’an dan berwawasan yang luas, hal tersebut terbukti bahwa 80 % mahasiswanya adalah para Huffadz dan Mutahaffidzin.
Non Formal
Marhalah Binnadzri
Tingkatan ini diperuntukkan bagi santri-santri yang tidak menghafalkan Al Qur'an, dengan penekanan pada pematangan tajwid tartil dan juga makhorijul hurufnya. dan pendalaman kitab-kitab kuning. Setiap harinya para santri yang tidak menghaflakan Al Qur’an, menyetorkan bacaan Al Qur’an secara bin nadzri kepada Para Khotimin Bil Hifdzi yang masih bermukim di Pondok Pesantren An Nur.
Marhalah Tahfidz
Kelompok ini khusus bagi santri yang berminat untuk menghafalkan Al Qur'an 30 juz, dimana saat ini tidak kurang dari 480 santri putra dan putri yang belajar untuk mengahfalkan Al Qur’an di Pesantren ini. Dalam proses penghafalannya para santri diasuh langsung oleh KH. Nawawi Abdul Aziz dengan metode bimbingan tahfidz. Metode bimbingan tahfidz adalah sebuah metode yang diilhamkan oleh Allah kepada Bapak KH. Nawawi Abdul Aziz sebagai anugrah dariNya yang dengan metode ini, para santri dapat dengan cepat dan mudah dalam mengahfalkan Al Qur’an. Dengan metode ini, para santri mampu menghafal satu halamam Al Qur’an dengan baik hanya dalam waktu 30 menit.
Disamping itu untuk mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan hafalan para santri, maka setiap 6 bulan sekali diadakan Tes Peringkat Tahfidzul Qur'an dan Musabaqoh Hifdzil Qur'an (MHQ).
Marhalah Qiro'ah Sab'ah
Marhalah ini, diperuntukkan bagi para khotimin-khotimat ( yang telah hafal Al Qur'an ) yaitu mempelajarai berbagai bentuk bacaan qiro'ah yang masyhur dari para imam-imam qiro'at tujuh, sebagai program lanjutan bagi para santri telah hafal Al Qur’an, marhalah ini ditangani langsung oleh Bapak Pengasuh ( KH. Nawawi Abdul Aziz ). Madzhab yang dipakai dalam pembelajaran Qiroah As Sab’ah adalah madzhab Hirzil Amani yang Beliau terima dari Al Mukarron Al Meghfurlah Syaikh KH. Arwani Amin Kudus.
Madrasah Diniyah
Secara garis besar, Madrasah Diniyah terbagi menjadi dua cabang yaitu, Madrasah Diniyah yang diperuntukkan bagi santri-santri Tahfidz ( yang menghafalkan Al Qur’an ) dan bagi santri-santri Non-Tahfidz. Tingkatan kelas Madrasah Diniyah ini pada dasarnya sama seperti Madrasah Diniyah pada umumnya yaitu tingkat Ula denga jenjang waktu 4 tahun, Wustho selama 2 tahun dan ‘Ulya dengan masa pendidikan selama 2 tahun.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment