An Nur
Lokasi
Ngrukem Po. Box. 135 Pendowoharjo Sewon 55702 Bantul Yogyakarta
Telp. ( 0274) 6994262 - 6994263- Fax 0274 – 6469019
Website. www.pondok-ngrukem.net
Pendiri
KH. Nawawi Abdul Aziz
Tahun Berdiri
1978
Pimpinan Sekarang
KH. Nawawi Abdul Aziz
Jumlah Santri
700 orang
Jumlah Ustadz/Guru
150 orang
Lembaga Pendidikan
Formal :
Madrasah Tsanawiyah
Madrasah ‘Aliyah Umum
Madrasah ‘Aliyah Keagamaan
Sekolah Tinggi Ilmu Al Qur’an
(STIQ) An Nur
Non Formal
Tahfidzul Quran + Qiro’ah Sab’ah
Taman Pendidikan Al Qur’an
Madrasah Diniyah Salafiyah Al Furqon
Majlis Ta’lim Ahad Pon
Ciri Khas
Tahfidzul Qur’an
"Tinjauan Historis Pondok Pesantren An Nur Dari masa ke masa"
1. Periode Perintisan ( 1964-1978 )
Perintisan Pondok Pesantren An Nur mengalami proses yang sangat panjang yang dimulai pada tahun 1960 M. Beliau ( Bapak KH. Nawawi Abdul Aziz ) dipercaya untuk menjabat ketua Pengadilan Agama Kab. Bantul, kemudian sejak bertugas di PA Bantul, Beliau mengetahui secara persis tentang kehidupan keagamaan di wilayah Bantul, dimana kondisi pada saat itu masih memprihatinkan. Melihat realita demikian, Beliau merasa sudah saatnyalah mengamalkan dan mengajarkan ilmu yang pernah didapat dari tempaan Pondok-Pondok Pesantren yang pernah Beliau terima kepada masyarakat, sehingga pada tahun 1964 M, dengan kebulatan tekad dan mantab beliau hijrah ke dusun Ngrukem Pendowoharjo Sewon Bantul Yogyakarta didampingi oleh Istri Beliau ( Ibu Nyai. Walidah Munawwir ) dan Putra pertama Beliau ( ‘Ashim Nawawi ). Walaupun Beliau dan keluarga hanya menempati sebuah rumah yang berukuran 7x5 m milik Al Marhum Bapak KH. Abdul Aziz, Beliau tetap semangat dan Ikhlas dalam mengajarkan ilmu agama kepada masyarakat, sehingga dalam waktu yang singkat Beliau telah mampu menarik hati masyarakat. Pada tahun tersebut, Beliau mulai merintis pengajian-pengajian baik yang bersifat kuliah umum, sorogan, bandongan maupun klasikkal. Pengajian/Kuliah umum diselenggarakan setiap senin malam yang hingga sampai saat ini masih berjalan dan dikenal dengan sebutan pengajian “malam selasan” dan setiap jumat pagi. Sedangkan setiap subuh diadakan pengajian dengan sistem sorogan dan klasikal dengan materi Al Qur’an. sedangkan pada malam hari berlangsung kegiatan belajar di Madrasah Diniyah yang dulu bernama Madrasah Lailiyah Salafiyah An Nur yang sejak tahun 1976 pengelolaannya diserahkan kepada Bapak KH. Khudlori Abdul Aziz, santri Beliau yang merupakan putra asli Dusun Ngrukem.
Seiring dengan berjalanya waktu, santri yang datang semakin banyak sehingga sangatlah perlu untuk membangun asrama guna menampung semua santri yang ada. Maka dengan segenap kemampuan yang dimiliki, dan atas dukungan dari masyarakat yang dipelopori oleh Al Marhum bapak KH. Anwar, dibangunlah asrama Pondok Pesantren An Nur dengan beberapa lokal.
2. Periode Pertumbuhan
Periode pertumbuhan diawali dengan dibangunya asrama Putri dikarenakan mayoritas santri yang datang pada saat itu adalah putri. Pada hari Ahad Pon tanggal 18 April 1976 M diadakanlah rapat antara Bapak KH. Nawawi Abdul Aziz, KH Ahmad Badawi Kholil dan Para Sesepuh untuk membahas pembangunan tersebut. Kemudian pada hari Ahad tanggal 12 September 1976 M bertepatan dengan 17 Romadlon 1396 H dimulailah pembangunan tersebut yang pada akhirnya selesai bulan April 1978 M, dan sejak saat itulah secara resmi Pondok Pesantren An Nur Berdiri.
Selang beberapa waktu, jumlah santri putra kian bertambah banyak sehingga dibangunlah dua kamar ( yang sekarang telah dibongkar dan diganti dengan asrama yang baru berlantai tiga ).
2. Periode Perkembangan
Dari hari ke hari jumlah santri yang belajar di sini mengalami peningkatan pesat, sehingga dibutuhkan terobosan-terobosan yang baru untuk mengimbangi jumlah santri yang terus bertambah sehingga terciptalah suasana belajar yang kondusif yang pada akhirnya, proses transformasi ilmu Agama dapat berjalan dengan lancar.
Wahana pendidikan ini semakin lama semakin dikenal oleh masyarakat sehingga tidaklah mengherankan jika dalam waktu tiga tahun, santri yang belajar di Pondok ini telah mencapai 300 orang yang 70 persennya adalah penghafal Al Qur’an. Pada tahun tersebut juga dibangun asrama santri putra berlantai tiga dengan 18 kamar yang dilengkapi dengan Musholla, dapur, sumur kamar mandi dan wc, perpustakaan serta aula.
Keadaan tersebut terus maju dengan dinamis dan berkesinambungan. Sampai saat ini, Pondok Pesantren An Nur telah berbenah diri dengan fasilitas yang memadai. Hal tersebut sangatlah mendukung bagi tercapainya Visi dan Misi Pondok Pesantren An Nur yaitu :
1. Mencetak generasi Huffadzul Qur’an yang mampu menjunjung tinggi warisan Nabi
2. Membangun kemampuan santri yang berjiwa IMTAQ dan berwawasan IPTEK.
3. Membangun santri yang berakhlaqul karimah, bertaqwa, bermental kuat dan bertanggungjawab.
Sebagai pemenuhan kebutuhan primer santri atas sarana dan prasarana serta sebagai mediator demi tercapainya tujuan tersebut di atas, Pondok Pesantren An Nur selalu berusaha terus untuk membangun, merenofasi dan menambah lokal yang ada, antara lain :
1. Madrasah Diniyah Al Furqon
( 1989 M )
2. Taman Pendidikan Al Qur'an ( T P Q )
( 1994 M )
3. Madrasah Tsanawiyah ( M Ts )
( 1994 M )
4. Madrasah ‘Aliyah Umum ( M A U )
( 1997 M )
5. Madrasah ‘Aliyah Keagamaan ( M A K )
( 1999 M )
6. Sekolah Tinggi Ilmu Al Qur'an ( S T I Q )
AN NUR, dengan 2 prodi yaitu Pendidikan
Agama Islam (PAI) dan Tafsir Hadits (TH)
( 2002 M ) dan pada tahun 2004 M dibuka
program (D1,dan D2).
Kondisi Sosial Lingkungan Pon Pes An Nur
Pondok Pesantren An Nur dibangun di atas tanah wakaf kurang lebih 2 hektar di dusun Ngrukem Pendowoharjo Sewon Bantul Yogyakarta. Daerah ini termasuk daerah yang sangat subur karena tergolong tanah vulkanik dan juga didukung oleh curah hujan yang cukup.
Dengan umurnya yang sudah hampir mencapai 30 tahun, Pondok Pesantren An Nur sudah sangat akrab dengan kehidupan masyarakat sekitar yang 90 persen adalah petani ekonomi menengah. Dalam waktu yang cukup lama pula masyarakat telah sangat banyak mengalami peningkatan terutama dalam hal kehidupan beragama.
Model Kepemilikan/Pengelolaan
Dalam pengelolaannya, Pondok Pesantren An Nur yang merupakan salah satu Pesantren yang bernafaskan Nahdlotul ‘Ulama ( NU ) pada awal berdirinya adalah milik keluarga. Kemudian setelah mengalami perkembangan yang sangat pesat, maka perlulah dibentuk sebuah Yayasan yang dapat menjembatani semua lembaga yang berada di bawahnya. maka, dibentuklah Yayasan Al Ma’had An Nur yang langsung dipimpin juga oleh KH. Nawawi Abdul Aziz.
Sebagai sebuah lembaga yang telah memiliki banyak santri, Pesantren ini juga melengkapi dirinya dengan beberapa lembaga yang bernaung di bawah Yayasan Al Ma’had An Nur, antara lain : TPQ An Nur, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah ‘Aliyah Umum dan Keagamaan, Sekolah Tinggi Ilmu Al Qur’an An Nur dan Madrasah Diniyah Al Furqon.
Post a Comment