Ramadan merupakan bulan suci yang sangat mulia. Kebaikan
dari berbagai cabang dibuka oleh Allah. Pahala juga dilipat gandakan. Bahkan
jika kita mengetahui rahasia di bulan ini, bisa jadi seluruh umat manusia -khususnya
Islam- akan meminta seluruh bulan menjadi Ramadan semua. Semua ketaatan diterima, semua doa dikabulkan dan dosa-dosa diampuni.
Pada
bulan suci Ramadan,
ada satu malam yang sangat ditunggu-tunggu oleh umat Islam. Malam
tersebut adalah
malam Lailatul Qadar atau yang dikenal dengan malam seribu bulan. Malam
yang penuh dengan keberkahan yang tidak asing ditelinga umat Islam. Ketika seseorang berhasil
mendapatkan malam Lailatul Qadar, ibarat
beribadah selama seribu bulan.
Banyak
sekali keutaman malam Lailatul Qadar yang diharapkan oleh seluruh umat Islam. Umat
Islam diberbagai daerah yang ada di muka bumi belomba-lomba dalam kebaikan (fastabiqul
khoirot). Mulai dari memperbanyak membaca al-Qur’an, menmperbanyak salat
sunnah, beramal, i’tikaf, dan menghindari diri dari kemaksiatan.
Banyak
sekali cerita-cerita yang telah didengar dan telah diajarkan kepada pendahulu
kita. Sampai pada umat Islam saat ini
yang intinya memberikan motivasi dan anjuran kepada seluruh umat Islam untuk
memperbanyak amalan-amalan yang sering dilakukan. Seperti anjuran melaksanakan
salat Lailatul Qadar.
Dalam
KAFA BIHI (2017: 91-92) yang diterbitkan Pondok Pesantren An Nur, “Dari Ibnu
Abbas dari Nabi Saw. bersabda: barang siapa mengerjakan sholat dua raka’at pada
malam Qadar, sedang pada tiap-tiap rakaat dia membaca Al Fatihah sekali dan Surat
Al Ikhlas tujuh kali dan setelah salam dia membaca Astaghfirullah wa Atuubu
Ilaihi (saya mohon ampun kepada Allah ta’ala dan saya bertobat kepada-Nya),
Dibaca
sebanyak tujuh puluh kali, maka dia tidak bisa berdiri dari tempatnya sehingga
Allah mengampuni dia dan kedua orang tuanya dan Allah akan mengirim para malaikat
ke sorga guna menanam baginya beberapa pohon untuk membangun gedung istana dan
mengalirkan air sungai. Dan dia tidak keluar dari dunia (mati) sehingga dia melihat
semua itu”
Tak
heran jika malam Lailatul Qadar sangat diburu dan ditunggu-tunggu oleh umat
Islam. Keutamaannya yang luar biasa, sebaik-baiknya malam dari malam yang ada.
Oleh karana itu umat Islam diseluruh dunia menunggu datangnya malam Lailatul Qadar.
Tidak
mudah mendapatkan malam Lailatul Qadar ini, karena malam Lailatul Qadar ini (diperkirakan)
jatuh pada tanggal yang ganjil di bulan Ramadan. Para ulama berbeda pendapat
dalam menetapkannya. Salah satunya adalah Imam Ghazali, beliau
mengungkapkan bahwa cara
mengetahui malam Lailatul Qadar dapat dilihat dari permulaan bulan Ramadan, yaitu:
a. Apabila
awal bulan puasa dimulai hari Ahad atau Rabu, maka Lailatul Qadar jatuh pada
malam 29 Ramadan.
b. Apabila
awal bulan puasa dimulai hari Senin, maka Lailatul Qadar jatuh malam 21
Ramadan.
c. Apabila
awal bulan puasa dimulai hari Selasa atau Jum’at, maka Lailatul Qadar
jatuh malam 27 Ramadan.
d. Apabila
awal bulan puasa dimulai hari Kamis, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 25
Ramadan.
e. Apabila
awal bulan puasa dimulai hari Sabtu , maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 23
Ramadan.
Namun
karena
malam ini tidak bisa diketahui, maka ada baiknya melakukan ibadah
pada setiap
malam bulan Ramadan. Misalkan dengan tadarus
al-Qur’an di masjid. Minimal mengerjakan salat Lailatul Qadar. Salat ini
dikerjakan dengan dua rakaat satu kali salam. Adapun niatnya sebagai berikut:
اُصَÙ„ِّÙŠْ رَÙƒْعَتَÙŠْÙ†ِ سُÙ†َّØ©ً لله تَعَالى
*Atfi Khumairoh
Post a Comment