Ads (728x90)

Technology

Lifestyle

Sports

Gallery

Random Posts

Business

Popular Posts

About US

Advertisements

pp tahfidzannur@ymail.com 20:53 A+ A- Print Email

pondok-ngrukem.net., 03/13 Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Al Qur‘an (STIQ) An Nur masa bakti 2012/2013 kembali mengadakan pelatihan jurnalistik yang terlaksana pada hari Ahad, 10 Maret 2013 lalu. Acara yang digagas oleh Departemen Media dan Informasi ini sebagaimana yang disampaikan oleh ketua panitia, Wilda Qurrotu A’yunin Nufus, bertujuan memberikan pelatihan, pengenalan, serta bimbingan mengenai dunia jurnalistik khususnya media massa yang sejatinya dapat menjadi wadah pengembangan kreativitas bagi mahasiswa. Menurut panitia acara, training yang mengambil tema “Majalah sebagai Media Progresivitas Intelektual Mahasiswa” ini juga memiliki misi khusus, yakni selain memberikan pengenalan tentang dunia jurnalistik, termasuk di dalamnya adalah manajemen, tata kerja, sekaligus proses mencari dan menyampaikan berita, yang terpenting adalah bahwasannya para peserta training diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkannya dalam kehidupan nyata, sehingga goal-nya adalah mejadi pionir untuk terbitnya majalah kampus dalam lingkup STIQ An Nur sebagai media pengembangan jurnalistik mahasiswa. Drs. H. Atmaturrida,M. Pd. selaku Waket III Bidang Kemahasiswaan, dalam sambutannya menyatakan bahwasannya dunia Islam pernah mengalami zaman keemasan di mana saat itu keilmuan berkembang pesat. Adapun tolak ukurnya adalah banyaknya kitab- kitab, buku- buku ilmiah, dan beragam karya sastra yang terlahir dari tangan- tangan orang muslim yang menjadi rujukan para akademisi, bahkan bangsa Barat yang notabene non-muslim pun banyak berguru pada ulama- ulama’ kita. Namun melihat realita sekarang, sangat memprihatinkan jika kita melihat banyak pemuda muslim yang sejatinya potensial sebagai pembawa misi dakwah tidak mampu menampakkan perannya. Terlebih ketidakmampuan mereka dalam menulis, menyampaikan gagasan dalam wujud tulisan, sudah merupakan degresivitas intelektual yang harus diwaspadai, karena menulis sejatinya adalah mengukir sejarah sekaligus bentuk keikutsertaan dalam perkembangan peradaban. Acara ini diisi oleh Mas Dani Kurniawan dari Majalah Kuntum yang mengisi tentang motivasi menulis, Bapak Jayadi dari Kedaulatan Rakyat yang memberikan trik- trik menjadi wartawan kampus, serta Mas Nashruddin dan Mas Muhammadun dari tim Majalah Bangkit yang menyampaikan mengenai konsep dan manajemen majalah.(_nd)

Post a Comment