Tim qasidah
Pondok Pesantren An Nur menjadi juara 3 tingkat Nasional. Hasil yang
menggembirakan ini merupakan buah dari perjuangan tim dalam Pekan Olahraga dan
Seni Pondok Pesantren Nasional (Pospenas) tanggal 22-28 Oktober 2016. Pada
perlombaan yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama ini, PP. An Nur mengirim
santri-santri putri terbaik yang lulus seleksi masuk dalam tim qasidah. Adapun
tim yang diberi nama Ahbabuz Zahro melakukan persiapan sekitar hampir tiga
bulan dengan dibimbing oleh ust. Muhammad Faisal Batubara. Tim terus berlatih
keras tanpa meninggalkan kewajiban mengaji di pesantren.
Menjadi juara
nasional tentu dibutuhkan semangat dan percaya diri yang tinggi. Meskipun
peralatan yang digunakan sederhana, tim qasidah Ahbabuz Zahro tidak berkecil
hati. Peralatan modern yang dibawa oleh tim yang lain tidak menyurutkan
keberanian tim untuk menampilkan yang terbaik. Ahbabuz Zahro yang merupakan
wakil dari Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mampu tampil memukau dalam
perhelatan Pospenas di Banten tersebut. Hanya bermodalkan piano, pianika dan
rebana saja, siapa sangka kalau Ahbabuz Zahro bisa menjadi juara. Kredibilitas
juri kian diakui karena cermat menilai kemampuan peserta.
Pada
kesempatan yang akan datang (Pospenas berikutnya-red), tim qasidah PP. An Nur
diharapkan bisa lebih baik lagi. Sebagaimana yang disampaikan ust. M. Faisal “Dari
pengalaman tim yang sekarang, InsyaAllah tim An Nur yang selanjutnya
bisa meraih prestasi yang lebih baik dari kesuksesan sekarang ini”. Ia juga
berpesan bahwa “Qosidah adalah salah satu kesenian yang disukai
guru kita al-maghfurlah KH. Nawawi Abdul Aziz. Sebagai santrinya, maka
kita harus menjaga kesukaan beliau. Kepada seluruh santri An Nur, jika kalian mempunyai
bakat dalam seni, entah itu hadroh, qosidah, kaligrafi, tilawah, ceramah,
silat, dan lain sebagainya, maka berlatihlah! Asah bakat anda, agar bisa
digunakan sebagai salah satu alat dakwah”,
Kelengkapan peralatan musik dan SDM anggota tim akan menjadi bahan evaluasi. Latihan lebih tekun,
bukan hanya saat ada lomba saja. Namun juga setelah meraih prestasi ini, tim
juga akan tetap berlatih, menjaga kekompakan bahkan merencanakan untuk menambah jumlah tim junior. Sejarah mencatat bahwa PP. An Nur terus berhasil mengirimkan tim untuk berlomba pada tingkat nasional. Mulai dari mengikuti Pospenas di Indramayu (2001), Medan (2003), Palembang (2006). Selanjutnya
di Kalimantan (2008), dan Surabaya (2010). Sebelum memperoleh juara di Banten tahun 2016 ini, mengikuti pula perlombaan di Gorontalo (2013).
*Sangidu
Post a Comment