Salam
mahasiswa…!
Rindu
rasanya untuk bisa kembali mengikuti aktifitas di kampus. Berkutat dengan
buku-buku, dialog bersama dosen, membicarakan konsep-konsep -yang inginnya- “terstruktur,
sistematis & massif” antar mahasiswa. Canda dan tawa menjadi metode
komunikasi yang akrab terdengar. Perihal asmara? Pasti jadi prioritas nomor
wahid bagi para aktifis cinta. Mereka secara sadar menyebut bahwa bunga-bunga
asmara dapat meningkatkan semangat belajar. Ssstt…
cukup saja ya ulasan tentang asmara. Khawatir dianggap melegalkan hubungan
asmara yang bermetamorfosis menjadi “pacaran”.
Mahasiswa-mahasiswi
di setiap kampus tentu memiliki pengalaman yang berbeda-beda selama menjalani
masa perkuliahan. Namun, setidaknya ada tiga faktor utama yang sangat
berpengaruh dalam membentuk kepribadian seorang mahasiswa; pertama, dengan siapa dibimbing. Kedua, kualitas bacaan yang dijadikan referensi. Ketiga, kekuatan barokah yang
menyertainya. Perkara gedung megah dan fasilitas yang berstandar internasional
itu sifatnya sekunder.
Menarik
mencermati Kampus Sekolah Tinggi Ilmu al-Qur’an (STIQ) An Nur yang merupakan kampus
representatif untuk memperdalam keilmuan di bidang kajian Islam. Keberadaannya
memenuhi tiga kriteria di atas; dengan
siapa dibimbing.
Banyak sekali
dosen STIQ yang diberi anugerah Allah dalam kemampuan membimbing mahasiswa ke arah
shirothol mustaqiem. Bukan isapan jempol semata, tapi memang demikian adanya.
Beliau-beliau ini disamping cerdas di akademik, juga cerdas di basic keilmuan pesantren. Cocok banget
untuk “dakwah” di STIQ. Maka jangan ragu, bersegeralah intens menimba ilmu
bersama para dosen hebat.
Kualitas bacaan yang dijadikan referensi.
Setiap proses
belajar membutuhkan referensi (bahan ajar). Maka, fardu ‘ain bagi mahasiswa untuk rutin membaca. Tidak harus yang “berat-berat”,
kalau masih awal kuliah (mahasiswa baru) cukup baca yang ringan-ringan dulu. Sering-sering
beli buku ya, hehe… atau silahkan kunjungi
perpustakaan kampus. Kalau dirasa ingin pilihan buku yang lebih banyak
(variatif), datang saja ke perpustakaan umum tingkat kabupaten. Untuk mahasiswa
STIQ bisa juga komunikasi dengan dosen; diniati pinjam buku (wajib dikembalikan
lho). Mantap-mantap koleksinya,
dijamin berkualitas. Jumlahnya pun ada yang mencapai ribuan. Selain buku tentu ada
kitab-kitab, karya ulama Indonesia dan luar negeri.
kekuatan barokah yang menyertainya
Percaya gak percaya, barokah itu nyata adanya. Diawali niat tulus menimba ilmu di kampus
(bukan malah modus hehe..),
makan-minum yang halal, dan takdzim dengan
dosen. Yakin, barokah akan menyertai
proses studi. Lantas, “wujud” barokah
itu bagaimana?. Wujudnya… berupa kemuliaan hidup.
Akhirnya, selamat
datang di kampus STIQ…! (TOP’99)
Post a Comment