Setiap kata yang terpahat
kubiarkan terpatri , dalam xiloglif
di hati
kuadukan semuanya
apa gemelut
amarah, yang terpendam
tapi kudengar simphoni
gesekan gesekan dawai desahku
damai ku dimainkan
walau sesaat meronta ,
kedinginan tanpa doanya
“ Ya Allah Ya Robbana Anta maqsuduna
Ridloka mathlubuna dunyana wa ukhrona”
Kalibeber, Dero Dhuwur, Dzulqo’dah 1431 Hijriah
Post a Comment