Sabtu, 19 Maret
2016 Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta memperingati haul
pendiri pondok tersebut. Acara tersebut juga diisi dengan pengajian
umum dan khataman Al Qur’an. Acara puncak tersebut dimulai pukul 19.30 –
selesai sebagaimana keterangan di undangan untuk umum yang sudah
disebarkan ke masyarakat.
Keterkaitan Pondok Pesantren An Nur dengan pondok pesantren itu terletak pada status kekeluargaan yang masih bersambung. Al maghfurlah KH. Moenawwir bin Abdullah Rosyad merupakan ayah menantu dari al maghfurlah KH. Nawawi Abdul Aziz, pendiri Pondok Pesantren An Nur. Sedangkan pengasuh Pondok Pesantren An Nur yang sekarang adalah KH. Muslim Nawawi, putra dari al maghfurlah KH. Nawawi Abdul Aziz.
Adapun peringatan al maghfurlah KH. Moenawwir ini sudah mentradisi dalam Pondok Pesantren An Nur. Hal ini disebabkan salah satunya karena status tersebut. Sebelum acara itu dimulai, Pondok Pesantren An Nur sudah melakukan beberapa kegiatan. Rabu, 09 Maret 2016 tepatnya habis jamaah shalat isak dilakukan pembukaan kegiatan yang bertempat di aula lantai tiga. Acara ini semua santri ikut berpartisipasi. Acara ini juga dibuka langsung oleh pengasuh yakni KH. Muslim Nawawi di aula lantai tiga pondok.
Setelah pembukaan, para santri yang digolongkan dalam dua kategori yakni binnadzri dan tahfidz melakukan amaliyah masing-masing. Santri binnadzri melakukan amaliyah seperti membaca surah Yasin pada sore hari tepatnya pukul 17.00 WIB. Sedangkan santri tahfidz (santri yang menghafal Al Qur’an) melakukan amaliyah berupa muqoddaman Al Qur’an. Amaliyah atau kegiatan ini berlangsung sampai penutupan kegiatan guna memperingati haul tersebut. Santri-santri tahfidz mendapatkan tugas muqoddaman sesuai dengan banyaknya hafalan santri itu sendiri. Dalam hal ini, mereka dikelompokkan kedalam ketegori 5 juz, 6 juz, 10 juz, dan 15 juz.
Selain itu, Pondok Pesantren An Nur juga mengadakan simaan Al Qur’an 30 juz. Acara ini dilaksanakan pada hari Kamis, 17 Maret 2016 dan hari Jum’at, 18 Maret 2016 setelah shalat asar. Adapun simaan pada hari Kamis yakni untuk semua santri dan bertempat di kampung sekitar pondok serta diadakan dipondok itu sendiri. Sedangkan pada hari Jum’at ditujukan khusus untuk khotimin atau santri yang sudah mau khatam Al Qur’an yang bertempat di Dongkelan tepatnya di makam KH. M. Moenawwir bin Abdullah Rosyad. Disamping itu juga ada simaan khusus dzurriyah (keluarga).
Sabtu, 19 Maret 2016 setelah selesai jama’ah shalat maghrib disitulah dilaksanakan penutupan kegiatan. Penutupan kegiatan dalam rangka memperingati haul pendiri Pondok Pesantren Krapyak tersebut dilaksanakan di mushola putra Pondok Pesantren An Nur. Penutupan ini juga hanya dihadiri santri putra saja. KH. Muslim Nawawi setelah jama’ah shalat maghrib dan melakukan beberapa shalat sunnah langsung pulang ke ndalem. Penutupan ini dipimpin oleh Ust. Waliyanto, khotimin yang diwisuda pada bulan Desember 2015 lalu. Acara ini hanya diisi dengan tahlil dan do’a khotmil qur’an bahkan setelah itu santri binnadzri mengaji seperti biasa.
Keterkaitan Pondok Pesantren An Nur dengan pondok pesantren itu terletak pada status kekeluargaan yang masih bersambung. Al maghfurlah KH. Moenawwir bin Abdullah Rosyad merupakan ayah menantu dari al maghfurlah KH. Nawawi Abdul Aziz, pendiri Pondok Pesantren An Nur. Sedangkan pengasuh Pondok Pesantren An Nur yang sekarang adalah KH. Muslim Nawawi, putra dari al maghfurlah KH. Nawawi Abdul Aziz.
Adapun peringatan al maghfurlah KH. Moenawwir ini sudah mentradisi dalam Pondok Pesantren An Nur. Hal ini disebabkan salah satunya karena status tersebut. Sebelum acara itu dimulai, Pondok Pesantren An Nur sudah melakukan beberapa kegiatan. Rabu, 09 Maret 2016 tepatnya habis jamaah shalat isak dilakukan pembukaan kegiatan yang bertempat di aula lantai tiga. Acara ini semua santri ikut berpartisipasi. Acara ini juga dibuka langsung oleh pengasuh yakni KH. Muslim Nawawi di aula lantai tiga pondok.
Setelah pembukaan, para santri yang digolongkan dalam dua kategori yakni binnadzri dan tahfidz melakukan amaliyah masing-masing. Santri binnadzri melakukan amaliyah seperti membaca surah Yasin pada sore hari tepatnya pukul 17.00 WIB. Sedangkan santri tahfidz (santri yang menghafal Al Qur’an) melakukan amaliyah berupa muqoddaman Al Qur’an. Amaliyah atau kegiatan ini berlangsung sampai penutupan kegiatan guna memperingati haul tersebut. Santri-santri tahfidz mendapatkan tugas muqoddaman sesuai dengan banyaknya hafalan santri itu sendiri. Dalam hal ini, mereka dikelompokkan kedalam ketegori 5 juz, 6 juz, 10 juz, dan 15 juz.
Selain itu, Pondok Pesantren An Nur juga mengadakan simaan Al Qur’an 30 juz. Acara ini dilaksanakan pada hari Kamis, 17 Maret 2016 dan hari Jum’at, 18 Maret 2016 setelah shalat asar. Adapun simaan pada hari Kamis yakni untuk semua santri dan bertempat di kampung sekitar pondok serta diadakan dipondok itu sendiri. Sedangkan pada hari Jum’at ditujukan khusus untuk khotimin atau santri yang sudah mau khatam Al Qur’an yang bertempat di Dongkelan tepatnya di makam KH. M. Moenawwir bin Abdullah Rosyad. Disamping itu juga ada simaan khusus dzurriyah (keluarga).
Sabtu, 19 Maret 2016 setelah selesai jama’ah shalat maghrib disitulah dilaksanakan penutupan kegiatan. Penutupan kegiatan dalam rangka memperingati haul pendiri Pondok Pesantren Krapyak tersebut dilaksanakan di mushola putra Pondok Pesantren An Nur. Penutupan ini juga hanya dihadiri santri putra saja. KH. Muslim Nawawi setelah jama’ah shalat maghrib dan melakukan beberapa shalat sunnah langsung pulang ke ndalem. Penutupan ini dipimpin oleh Ust. Waliyanto, khotimin yang diwisuda pada bulan Desember 2015 lalu. Acara ini hanya diisi dengan tahlil dan do’a khotmil qur’an bahkan setelah itu santri binnadzri mengaji seperti biasa.
Post a Comment